Teganya, Warga Sampai Hutang Tetangga Untuk Tebus Ongkir Komoditi BPNT

    Teganya, Warga Sampai Hutang Tetangga Untuk Tebus Ongkir Komoditi BPNT
    Waduh KPM diminta ongkir untuk komoditi Bansos

    Lebak, - Sejumlah warga tidak mampu yang mendapatkan program BPNT di Desa Leuwi Ipuh Kecamatan Banjarsari Lebak Banten, mengeluhkan harus menebus Komoditi BPNT.

    Diduga dengan dalih Ongkos kirim (Ongkir), karena komoditi BPNT diantarkan, mau tidak mau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus menebus.

    Hal ini pun dikeluhkan sejumlah KPM, ibu-ibu ini keluhkan dan menggerutu karena Ongkir dirasakan terlalu berat hingga terkadang harus hutang sana-sini.

    "Dapat beras 6 karung dan komoditi lainnya pak, saya harus nebus Rp 50 ribu. Itupun yang sekarung dipinta untuk dibagikan ke warga lain, jadi saya cuma terima 5 karung beras, " ujar salah seorang KPM yang tidak mau disebutkan namanya, Sabtu 8 Januari 2022.

    Ditempat yang sama, KPM lainnya mengaku harus hutang ke tetangganya, karena dirinya sudah tua dan tidak punya suami.

    "Saya dapat 2 karung beras, dikenakan Rp 30 ribu. Karena saya sudah tua, ga punya suami, penghasilan ga ada, saya pun sering hutang ke tetangga. Karena mau ga mau ya harus ditebus, " ujar seorang nenek yang sudah tua dan tidak mau disebutkan namanya.

    Mereka pun mengeluhkan uang tebusan yang dirasakan memberatkan, mereka pun meminta agar Ongkir jangan terlalu besar atau tidak dipatok harga sesuai kebijakan masing-masing KPM.

    Bahkan mereka memilih jika demikian, lebih baik KPM mengambil sendiri barang-barang komoditi ke Agen E-Warung secara langsung.

    Selain dipinta kewajiban menebus Komoditi Bantuan Sosial (Bansos) yang diantar, para KPM mengaku tidak pernah diberi struk pembelanjaan, hingga tidak mengetahui apa saja dan berapa uang atau harga barang dan pagunya.

    Bahkan mereka mengaku, kartu pun selalu dipegang oleh oknum yang diduga RT, KPM mengaku hanya diberitahu jika Bansos BPNT akan turun.

    Terpisah, Kades Leuwi Ipuh ketika dikonfirmasi menerangkan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. Dirinya pun mengaku akan segera mengecek dan menindak tegas bila benar ada oknum yang berbuat demikian.

    "Alkm salam, kami tidak tau bahkan baru tau kalau memang itu ada, mari kita bareng hajar siap oknum nya. Besok mau  saya investigasi ke Tapos, " tegas Ade, Minggu 9 Januari 2022.

    Diketahui kejadian ini berada di Kampung Tapos Desa Leuwi Ipuh Kecamatan Banjarsari Lebak Banten. Diduga Kabarnya, di beberapa wilayah lainpun mengalami hal serupa. (Cex)

    Uce Saepudin

    Uce Saepudin

    Artikel Sebelumnya

    2 Bocah Ditinggalkan 'Ibu mau Kerja, nanti...

    Artikel Berikutnya

    Tebus Ongkir BPNT di Lebak Diduga Pungli,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Terima Audiensi BIG, Menteri Nusron Perkuat Kolaborasi untuk Percepatan RTR dan PTSL
    Hendri Kampai: Penjara, Sekolah Kehidupan bagi Si Tukang Nyasar
    Hendri Kampai: Menteri Pertanian Bukan Sekedar Jabatan, Tapi Tantangan Untuk Menyejahterakan Petani
    Menguak Alasan Kuat RM Margono Djojohadikoesoemo Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

    Ikuti Kami